5W1HIndonesia.id, Lampung Selatan – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung terus memperkuat perannya dalam mendukung pertumbuhan industri nasional.
Hal ini diwujudkan melalui penyalaan tambah daya listrik untuk pelanggan strategis PT Wongsool, industri pengolahan sabut kelapa di Sidomulyo, Lampung Selatan.
Kapasitas listrik yang semula 1,1 MVA kini meningkat menjadi 2,1 MVA, guna menunjang penambahan peralatan produksi seiring ekspansi usaha.
PT Wongsool dikenal sebagai salah satu industri unggulan di Lampung dengan produk sabut kelapa yang telah menembus pasar internasional, khususnya China. Dengan tambahan daya listrik dari PLN, perusahaan optimistis mampu meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar, serta berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja lokal.
General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, menegaskan bahwa layanan ini sejalan dengan semangat Hari Pelanggan Nasional 2025, di mana PLN berkomitmen menghadirkan pelayanan terbaik, responsif, dan andal demi keberlanjutan usaha pelanggan.
“Penambahan daya listrik bukan hanya soal suplai energi, tetapi juga tentang bagaimana PLN hadir sebagai mitra strategis dalam memperkuat daya saing industri berbasis ekspor,” beber Rizky.
Langkah ini sekaligus mendukung Asta Cita Presiden poin ke-5, yakni meningkatkan nilai tambah ekonomi secara berkelanjutan melalui hilirisasi, industrialisasi, dan ekspor.
Dengan infrastruktur kelistrikan yang handal, PLN berharap industri pengolahan sabut kelapa seperti PT Wongsool dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Direktur PT Wongsool, Chun Kijin, menyampaikan apresiasi atas dukungan cepat dan proaktif dari PLN. Ia menegaskan bahwa dengan suplai listrik yang lebih besar dan stabil, perusahaan mampu meningkatkan volume ekspor, memperluas pasar internasional, dan membuka lebih banyak lapangan kerja di Lampung.
“Kami berterima kasih kepada PLN yang telah merespons kebutuhan kami dengan cepat. Dukungan ini menjadi energi bagi Wongsool untuk terus tumbuh dan berkontribusi pada ekonomi daerah maupun nasional,” tutur Chun. (Rls/SA)
