close
Bandar LampungBUDPAREKBISLampungPemerintahan

Lurah Gunung Sari: Kehadiran Kampung Pelangi Bisa Buka Lapangan Pekerjaan

×

Lurah Gunung Sari: Kehadiran Kampung Pelangi Bisa Buka Lapangan Pekerjaan

Sebarkan artikel ini

5W1H, Bandar Lampung – Lurah Gunung Sari, Akbar Mandari Putra bisa terbilang memiliki keinginan mulia. Ia ingin menjadikan wilayahnya sebagai kampung wisata yaitu kampung pelangi.

Hal tersebut terdorong karena keinginannya ingin merubah lebih baik lagi terhadap wilayah yang dipimpinnya.

“Ya paling tidak dapat merubah image citra Kelurahan Gunung Sari yang sebelumnya zona merah dan kampung narkoba,” tutur Akbar, Selasa (3/12/2019).

Mantan staf protokol Wali Kota Herman HN ini mengatakan, dengan adanya kampung pelangi nanti kedepan diharapkan banyak lapangan pekerjaan yang terbuka.

“Jadi para pelakunya bisa kita bukakan lapangan pekerjaan. Contoh kecilnya, kalau memang ada wisatawan yang datang lahan parkir pasti terbuka lebar sehingga bisa kita alihkan menjadi tukang parkir atau lainnya,” tuturnya.

“Sedangkan istri-istrinya bisa menjadikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dapat memutar perekonomian di Gunung Sari,” sambungnya.

Lanjut Akbar mengungkapkan bahwa sudah banyak dapat ‘lampu hijau’ dari pihak-pihak sekitar, mulai PT KAI, perusahaan cat, pasar dan masyarakat terkait rencananya tersebut.

“Namun memang kita persoalannya terbentur soal dana. Tahun depan ada dana kelurahan. Mudah-mudahan bisa dialokasikan ke sana,” katanya.

Dirinya mengaku bahwa memang sudah dipelajari ternyata payung hukumnya belum dapat memakai dana kelurahan ini untuk kampung pelangi di sarana dan prasarana transportasi kelurahan.

“Ya masih terkendala di situ karena untuk payung hukumnya memang belum dapat menggunakan dana kelurahan itu,” jelasnya.

Baca Juga  Pemkot Gulirkan Bantuan 345 Paket Konversi BBG ke Nelayan

Perkembangan kampung pelangi sudah diupayakan sejak setahun lalu namun terkendala karena perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR) terkendala terkait sertifikat hak milik tanah.

“Solusinya, mungkin nyicil salah satunya cara dan sedikit terobosan dari saya,” tuturnya.

Diterangkan untuk kampung pelangi tersebut konsepnya perpaduan antara yang ada di Malang dan China.

“Karena saya Alhamdulillah dapat beasiswa setahun dari Wali Kota Bandar Lampung Herman HN beasiswa menempuh pendidikan di China, Fujian, Xiamen,” ungkapnya.

Di sana ada kampung wisata tapi di sana etniknya Tionghoa untuk ornamennya (tidak warna-warni). Sementara yang di Malang itu warna warni.

“Nah ini saya padukan, yang atas warna warni seperti di Malang sementara di bawah kita buat etnik Lampung seperti ornamen Lampung atau mural-mural di pinggir-pinggir jalannya,” tandasnya. (SA)

(Visited 114 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *