Selanjutnya, jika nanti terdapat project yang cukup besar dari Lampung yang tidak disanggupi maka Bank Jatim bisa membackup.
“Kita bisa menjadi holding untuk menggarap project-project yang besar bersama-sama. Intinya semakin luas pasar maka peluang semakin besar dan tidak menutup kemungkinan Bank Lampung bisa berbisnis di Jawa Timur, itu yang pasti,” tegasnya.
Direktur Utama Bank Lampung berharap dengan ditandatanganinya kerjasama ini, dapat terjalin sinergisitas dalam hal bisnis produk dan layanan, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM masing-masing serta peningkatan infrastruktur dan teknologi kearas digitalisasi perbankan.
“Ke depannya diharapkan Bank Lampung dan Bank Jatim dapat lebih memaksimalkan potensi sinergi, akan semakin kuat, tumbuh sehat dan menghadapi persaingan dalam era digitalisasi yang semakin pesat,” harapnya.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan bahwa KUB antara Bank Jatim dengan Bank Lampung sebagai tindak lanjut pada pertemuan sebelumnya dengan tujuan meningkatkan literasi keuangan masyarakat di wilayah masing masing.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan kedua belah pihak tidak terbatas pada produk dana namun produk pembiayaan dan jasa layanan per Bankan lainnya.
“Allhamdulillah hari ini kita dapat melanjutkan pertemuan dalam Shareholder Agreement Rencana Kerjasama Bisnis dan Pembentukan KUB antara Bank Jatim dan Bank Lampung,” ujarnya.
Busrul berharap dengan potensi yang dimiliki oleh Bank Jatim dan Bank Lampung serta kolaborasi bersama untuk mengelola keuangan daerah dapat menjadi jembatan penguatan struktur. (Rls/SA)











