5W1HINDONESIA.ID, Bandar Lampung – Yayasan Xaverius Tanjungkarang buka suara setelah sejumlah anak didiknya viral terlibat dalam video kekerasan.
Dalam konferensi pers yang digelar pada, Senin malam (22/9/2025), mereka menyampaikan klarifikasi terkait dua kasus yang melibatkan siswa berinisial LD dan LR.
“Kami baru menerima informasi ini pada Jumat, 19 September. Setelah dikonfirmasi, orang tua siswa melaporkan ke sekolah pada Rabu, 17 September,” ujar Kepala Sekolah SMP Xaverius 2, Sisilia Surasoh Andriani.
Menurut Sisil, kejadian tersebut berlangsung di luar jam pelajaran dan bukan di lingkungan sekolah.
“Kejadiannya tanggal 1 Agustus, di luar sekolah. Jadi, sekolah tidak punya kendali langsung atas insiden itu,” tambahnya.
Sisilia menyebutkan bahwa kedua kasus terkait dugaan pelecehan, satu lagi penganiayaan telah diselesaikan secara damai.
“Anak-anak sudah berdamai, tidak ada dendam, dan mereka kembali bersahabat,” tegas Sisil.
Meski begitu, laporan ke Polresta Bandar Lampung tetap berjalan. Tujuh siswa disebut-sebut dilaporkan atas dugaan penganiayaan.
“Kami belum tahu detail laporan tersebut. Tapi jika terbukti bersalah, tentu akan ada sanksi. Sekolah dan yayasan akan berupaya memberikan pendampingan terbaik,” ujar perwakilan Yayasan, Gisik Priyambo..
Soal kelanjutan proses belajar, pihak yayasan menyatakan masih menunggu rekomendasi dari Dinas Pendidikan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan orang tua. Anak-anak masih didampingi, dan besok saya akan ke Dinas untuk membahas kelanjutannya,” ujar Gisik.
Terakhir, pihak sekolah mengimbau orang tua untuk aktif mendampingi anak-anak.
“Pendidikan adalah proses bersama. Peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak,” tutupnya.






