“PKDL harus menjadi lokomotif kolaborasi. Jadilah inspirasi dan penggerak perubahan untuk Lampung yang semakin inklusif, adil, dan manusiawi,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Lampung sekaligus Ketua Umum PKDL Lampung, Jihan Nurlela, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus dan pejuang disabilitas yang hadir.
Ia menegaskan bahwa penyandang disabilitas bukan kelompok kecil yang harus diabaikan, melainkan bagian penting dari pembangunan daerah.
“Di Indonesia hampir 30 juta penduduk adalah penyandang disabilitas. Di Lampung sendiri jumlahnya mencapai ratusan ribu jiwa. Mereka bukan minoritas. Mereka adalah bagian dari denyut pembangunan yang wajib kita kawal,” kata Jihan.
Ia menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi penyandang disabilitas, mulai dari akses pendidikan, kesehatan, hingga layanan rehabilitasi. Jihan menegaskan bahwa pemerintah harus hadir untuk memberikan kesempatan yang setara.
Jihan juga menekankan pentingnya membuka ruang lebih besar bagi penyandang disabilitas untuk berkontribusi dalam pemerintahan dan pembangunan.
“Teman-teman disabilitas bukan beban. Mereka adalah kekuatan. Tugas kita memastikan akses, kesempatan, dan lingkungan yang ramah agar mereka berkembang,” tegasnya.
Acara ini ditutup dengan pesan doa dan harapan agar PKDL dapat menjadi cahaya bagi keluarga penyandang disabilitas serta pelita masa depan Lampung yang ramah dan berkeadilan.
(Rls/SA)











