Review Film: Budi Pekerti (2023)

5W1HINDONESIA.ID, INTERMEZO – Review Film: Budi Pekerti, film drama Indonesia yang disutradarai dan ditulis oleh Wregas Bhanuteja. Film ini mengisahkan tentang seorang guru honorer bernama Pak Marsono (Dwi Sasono) yang mengajar di sebuah sekolah di pedesaan Jawa Tengah. Pak Marsono adalah seorang guru yang berdedikasi, tetapi ia sering merasa frustrasi dengan kondisi sekolah dan murid-muridnya yang kurang bersemangat belajar.

Suatu hari, Pak Marsono bertemu dengan seorang siswa baru bernama Bima (Angga Yunanda). Bima adalah seorang siswa yang cerdas dan bersemangat belajar, tetapi ia juga memiliki masalah keluarga yang membuatnya menjadi anak yang nakal dan suka berkelahi. Pak Marsono melihat potensi dalam diri Bima, dan ia bertekad untuk membantu Bima agar bisa menjadi siswa yang baik.

Pak Marsono mulai mengajar Bima secara privat di rumahnya. Ia mengajarkan Bima berbagai macam hal, mulai dari pelajaran sekolah hingga nilai-nilai kehidupan. Perlahan-lahan, Bima mulai berubah menjadi anak yang lebih baik. Ia menjadi lebih rajin belajar, lebih patuh kepada orang tua, dan lebih peduli terhadap sesama.

Pak Marsono sangat senang melihat perubahan yang terjadi pada Bima. Ia merasa bahwa ia telah berhasil menanamkan nilai-nilai budi pekerti dalam diri Bima. Namun, kebahagiaan Pak Marsono tidak berlangsung lama. Bima terlibat dalam sebuah perkelahian yang menyebabkan ia harus dikeluarkan dari sekolah.

Pak Marsono merasa sangat kecewa. Ia merasa bahwa ia telah gagal dalam mendidik Bima. Namun, Pak Marsono tidak menyerah. Ia tetap berusaha untuk membantu Bima agar bisa kembali ke sekolah.

Akhirnya, Pak Marsono berhasil meyakinkan pihak sekolah untuk menerima kembali Bima. Bima pun kembali ke sekolah dan melanjutkan pendidikannya. Pak Marsono sangat bahagia melihat Bima kembali ke sekolah. Ia yakin bahwa Bima akan menjadi anak yang sukses di masa depan.