close
Bandar LampungLampung

Pedagang Kaki Lima Kembali Berdagang di Kawasan Bambu Kuning

×

Pedagang Kaki Lima Kembali Berdagang di Kawasan Bambu Kuning

Sebarkan artikel ini

5w1hindonesia.id, Bandar Lampung – Sejumlah pedagang kembali menempati areal disekitar jalan Bukit Tinggi dan jalan Batu sangkar pada, Rabu (5/1). Hasil pantauan dilokasi, pedagang menggelar lapak dengan berdagang pakaian, makanan dan perlengkapan rumah tangga lainnya.

Penjagaan pun tidak begitu ketat. Meskipun terdapat armada milik pol PP di areal jalan Batu Sangkar dan Bukit Tinggi, anggota pol PP hanya melakukan pemantauan di lokasi tanpa menertibkan PKL yang berjualan di lokasi tersebut.

Padahal sebelumnya, asisten 1 bidang pemerintahan dan kesra Sukarma Wijaya menegaskan pihaknya akan melakukan penjagaan ketat di areal tersebut dengan menerjunkan tim dari satuan polisi pamong praja.

Saat disunggung mengenai hal itu, Sukarma Wijaya mengaku hal itu tidak mungkin terjadi karena pihaknya telah menugaskan satpol PP untuk melakukan pengawasan.

“Enggak mungkin, pol PP sudah kita pastikan mengawasi itu. SUdah ada tugas khusus kepada pol PP jika ada yang coba-coba langsung di halaw,” kata Sukarma saat dikonfirmasi pada, Kamis (6/1).

Disaat yang sama, Kasatpol PP Suhardi Syamsi mengaku hanya menempatkan satu pleton di lokasi tersebut. Ia mengatakan, hari ini Kamis (6/1) pihaknya baru akan menambah anggota untuk melakukan pengawasan di areal tersebut.

Baca Juga  Pengamanan Nataru, Pol PP Bandar Lampung Kerahkan 500 Personel

“Memang sejak kita bongkar itu memang kita sudah lakukan pengamanan, tetapi memang itu hanya satu pleton. Nah mulai per hari ini kita sudah tambah menjadi dua pleton untuk berjaga disana, baik itu pamsus wanita maupun PJR. Karena pada prinsipnya sepanjang jalan Batu Sangkar dan Bukit Tinggi itu kosong dari pedagang kaki lima,” terangnya.

Suhardi pun mengatakan pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif jika masih ada pedagang kaki lima yang kedapatan berjualan.

“Kita lakukan pendekatan secara persuasif dengan harapan mereka tidak berjualan disitu,” kata Suhardi.

(Visited 148 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *