5W1HINDONESIA.ID, ZONA MUSLIM – Keutamaan membaca doa Akasyah bisa diperoleh umat muslim yang rutin mengamalkannya. Perlu diketahui, doa Akasyah disebut juga doa Ukasyah atau Akasah di mana merupakan doa yang pertama kali disampaikan oleh malaikat Jibril dari Arsy kepada Rasulullah SAW.
Salah satuh sahabat Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash-Sidiq memberikan kesaksiannya saat surat ini turun. Lalu beliau berkata:
“Pada suatu hari aku sedang duduk di hadapan Rasulullah SAW di dalam Masjid Madinah Al Munawwarah. Tiba-tiba datang malaikat Jibril dengan membawa doa akasyah lalu diberikan kepada Rasulullah SAW seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah! Sesungguhnya apa yang aku bawa ini, doa akasyah sejak dari Nabi Adam AS dan nabi-nabi sebelumnya belum pernah diberi kecuali kepadamu. Sesungguhnya aku melihat doa akasyah ini tergantung di bawah Arasy selama 90.000 tahun sebelum Allah SW menciptakan dunia dan segala isinya.”
Doa Akasyah (Akasah) Arab dan Latin
Berikut ini bacaan doa Akasah dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya yang perlu diketahui oleh umat Muslim, yakni:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Arab Latin: Bismillāhir rahmānir rahīm.
Artinya: “Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.”
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ، الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ النُّوْرَ، وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى جَبَلِ الطُّوْرِ فِي كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ. الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِالغِنَاءِ مَذْكُوْرٌ، وَبِالعِزَّةِ وَالجَلَالِ مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ مَشْكُوْرٌ.
Arab Latin: Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallam. Bismillāhin nūri nūrun ‘alā nur. Alhamdu lillāhil ladzī khalaqan nūr, wa anzalat taurāta ‘alā jabalit thūr fī kitābim masthūr. Alhamdu lillāhil ladzī bil ghinā’i madzkūr, wa bil ‘izzati wal jalāli masyhūr, wa ‘alās sarrā’i wad dharrā’i masykūr.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan sejahtera(-Mu) atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Dengan nama Allah zat bercahaya, cahaya di atas cahaya. Segala puji bagi Allah yang menciptakan nur, dan menurunkan Taurat di atas bukit Thur pada kitab yang tertulis. Segala puji bagi Allah yang dengan kaya-Nya disebut, dengan kemuliaan dan kebesaran-Nya terkenal, dan yang pada saat (manusia) senang dan sulit tetap disyukuri.”
وَالحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَمٰوَاتِ وَالأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَ، ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ، كٓهٓيٓعٓصٓ حٰمٓ عٓسٓقٓ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، اللهُ لَطِيْفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ القَوِيُّ العَزِيْزُ، يَا كَافِيَ كُلِّ شَيْئٍ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَيْئٍ، بِيَدِكَ الخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
Arab Latin: Alhamdu lillāhil ladzī khalaqas samāwāti wal ardha, wa ja‘alaz zhulumāti wan nūr, tsummal ladzīna kafarū bi rabbihim ya‘dilūn. Kāf hā yā ‘aīn shād, hā mīm, ‘aīn sīn qāf, iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn, yā Hayyu ya Qayyūm, yā Dzal jalāli wal ikrām. Allāhu lathīfum bi ‘ibādih, yarzuqu man yasyā’u wa huwal qawiyyul azīz, yā Kafiya kulli syaī’, washrif ‘annā kulla syaī’, bi yadikal khair, innaka ‘alā kulli syai’in qadīr.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi; dan menjadikan gelap dan nur, tetapi kemudian orang kafir kepada Tuhan mereka berpaling. Kepada-Mu kami menyembah; dan hanya kepada memohon pertolongan; wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri. Allah bersikap lembut kepada hamba-Nya dan memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dia Maha Kuat dan Perkasa. Wahai Zat yang mencukupi segala sesuatu. Palingkanlah segala sesuatu (mudarat) dari kami. Di tangan-Mu kebaikan itu. Sungguh, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.”
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Arab Latin: Bismillāhir rahmānir rahīm.
Artinya: ” Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.”
اللّٰهُمَّ يَا كَثِيْرَ النَّوَالِ، وَيَا دَائِمَ الوِصَالِ، وَيَا حُسْنَ الفِعَالِ، وَيَا رَازِقَ العِبَادِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، وَيَا بَدِيْعًا بِلَا مِثَالٍ، وَيَا بَاقِي بِلَا زَوَالٍ، نَجِّنَا مِنَ الكُفْرِ وَالضَّلَالِ، بِحَقِّ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Arab Latin: Allāhumma yā Katsīran nawāl, wa yā Dā’imal wishāl, wa yā Husnal fi‘āl, wa yā Rāziqal ‘ibādi ‘alā kulli hāl, wa yā Badī‘an bi lā mitsāl, wa yā Bāqī bi lā zawāl, najjinā minal kufri wad dhalāl, bi haqqi lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.
Artinya: ” Ya Allah, wahai Zat yang banyak anugerah, wahai Zat yang selalu terhubung, wahai Zat yang baik perbuatan, wahai Zat yang memberikan rezeki hamba-Nya pada setiap kondisi, wahai Zat yang mencipta pertama tanpa contoh, wahai Zat yang kekal tanpa sirna, selamatkan kami dari kekafiran dan kesesatan dengan hakikat. Tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِي إِيْمَانِي بِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin: Allāhumma in dakhalas syakku fī īmānī bika wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.
Artinya: ” Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keimananku kepada-Mu, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
Doa satu ini harus dipanjatkan umat Islam agar dapat meraih keutamaan yang bisa dirasakan, baik di dunia maupun akhirat. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut terkait doa Akasyah, yuk simak ulasan berikut.
Apa Saja Keutamaan Membaca Doa Akasyah?
Umat muslim bisa mengamalkan doa Akasyah setiap hari dan dibacakan usai menunaikan ibadah sholat wajib maupun sunnah. Jika dibaca secara rutin, maka niscaya bisa mendapatkan berbagai keutamaan, di antaranya:
1. Ditinggikan Derajatnya
Salah satu keutamaan dari rutin membaca doa Akasyah, yakni ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Saat umat muslim yang rajin membaca doa Akasyah Allah SWT bangkitkan dari kubur, maka wajahnya terlihat seperti bulan purnama karena ada banyak malaikat membawa bendera dari cahaya.
Orang muslim yang membaca doa Akasyah akan ditinggikan derajatnya, baik di dunia maupun akhirat. Bahkan, orang-orang yang ada di padang mahsyar pun merasa kagum dan heran sebab dihormati para malaikat.
2. Dapat Menghafal Al-Qur’an
Bagi umat muslim yang sulit dalam menghafal Al-Qur’an, pastikan untuk membaca doa Akasyah. Namun, pastikan untuk menyertainya dengan niat tulus dan ikhlas agar dimudahkan dalam menghafal Al-Qur’an.
Untuk menghafal Al-Qur’an dengan doa ini, umat muslim bisa memanfaatkan ambar, minyak kasturi, dan minyak za’faran. Bahan-bahan tersebut dibutuhkan untuk menulis doa dan dimasukkan ke dalam mangkuk putih berisi air.





