close
Artikel

Wujudkan Ekonomi Kuat, Tingkatkan Literasi Keuangan Lewat Edukasi Keuangan Sejak Dini

×

Wujudkan Ekonomi Kuat, Tingkatkan Literasi Keuangan Lewat Edukasi Keuangan Sejak Dini

Sebarkan artikel ini
OJK Provinsi Lampung berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Bank Indonesia Perwaklian Provinsi Lampung, Badan Narkotika Nasional Lampung dan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pringsewu menggelar kegiatan Sosialisasi Dangdut Edukasi Satu Rekening Satu Pelajar Tingkat SD || Foto: OJK Lampung
OJK Provinsi Lampung berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Bank Indonesia Perwaklian Provinsi Lampung, Badan Narkotika Nasional Lampung dan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pringsewu menggelar kegiatan Sosialisasi Dangdut Edukasi Satu Rekening Satu Pelajar Tingkat SD || Foto: OJK Lampung

5W1HIndonesia.id, Artikel – Dalam rangka mewujudkan perekonomian Indonesia yang kuat dan berkelanjutan, perlu didukung ketersediaan sumber pembiayaan yang berasal dari akumulasi dana jangka panjang.

Nah, salah satu sumber dana jangka panjang tersebut adalah investasi. Untuk mengetahui apa itu investasi tentunya dibutuhkan yang namanya literasi keuangan.

Sebagai penerus bangsa di masa depan, sangatlah penting bagi generasi muda untuk memiliki literasi keuangan yang baik.

Upaya peningkatan literasi keuangan perlu dilakukan sedini mungkin, salah satunya melalui edukasi keuangan.

Dengan memberikan edukasi para generasi muda, pada saat mereka lebih dewasa dan sukses, edukasi dan literasi keuangan yang diberikan diharapkan telah menjadi suatu perilaku dan kebiasaan.

Lalu, apa sih literasi keuangan itu? Dilansir dari laman https://ojk.go.id, Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.

Pelaksanaan edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat sangat diperlukan karena berdasarkan survei yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2024, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia yaitu sebesar 65,43 persen.

Indeks literasi tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun 2022 yaitu sebesar 49,68 persen, tahun 2013, 2016 dan 2019 yang masing-masing hanya 21,84 persen, 29,70 persen, dan 38,03 persen.

Kegiatan edukasi keuangan tersebut dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para generasi muda dengan mendapatkan materi edukasi keuangan sekurang-kurangnya mencakup: karakteristik sektor jasa keuangan; karakteristik produk dan/atau layanan, pengelolaan keuangan; dan perpajakan terkait produk dan/atau layanan.

Tujuan literasi keuangan sendiri adalah merupakan bentuk investasi jangka panjang yang bermanfaat dalam mengelola dan menjaga kondisi keuangan agar tetap terjaga atau stabil dan meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan.

Dengan begitu, masyarakat luas dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, masyarakat harus memahami dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Beragam manfaat yang dapat dirasakan masyarakat dengan adanya literasi keuangan ini yaitu mampu memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan; memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan​ keuangan dengan lebih baik.

Kemudian, mampu bertanggung jawab pada keputusan keuangan yang diambil; dan terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas.

Tentunya, semakin tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan.

Kenapa dilakukan sejak dini? Salah satu sumber daya yang penting dikelola adalah kemampuan mengelola keuangan. Oleh karenanya, kecakapan literasi finansial tidak hanya penting bagi orang dewasa, kecakapan ini perlu ditumbuhkan sejak dini.

Literasi keuangan merupakan kajian keterampilan hidup penting yang harus dikenalkan dan diterapkan sejak usia dini.

Pemahaman tentang konsep uang mulai berkembang sejak usia dini, dapat dikenalkan melalui aktivitas-aktivitas sekolah dari yang paling dasar misal di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Anak-anak dapat menemukan dan belajar lebih banyak tentang penggunaan uang yang disajikan dengan cara yang lebih realistis.

Guru maupun orang tua dapat menggabungkan konsep keuangan dan keterampilan pengelolaan uang ke dalam interaksi sosial sehari-hari dengan orang dewasa dan memasukkan kegiatan yang memungkinkan pengembangan keterampilan keuangan dalam proses pendidikan.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pengalaman dan keterampilan finansial tersebut berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.

Mengenalkan literasi keuangan pada anak usia dini bertujuan untuk mencapai pengetahuan keuangan, sikap, dan perilaku keuangan yang diintegrasikan ke dalam aktivitas bermain.

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan literasi keuangan pada anak usia dini:

1. Memperkenalkan nilai uang sejak dini;
2. Memberikan uang jajan secukupnya kepada anak sesuai dengan kebutuhan;
3. Biasakan anak menabung, sediakan tempat untuk menyimpan uang tabungannya misalnya guru mengajak anak menyimpan celengannya di sekolah;
4. Mengajak anak berbelanja sehingga anak melihat cara orang tua atau orang dewasa berbelanja;
5. Mengajak anak menyimpan uang di bank atas namanya sendiri dengan membuka rekening tabungan, melihat langsung aktivitas di bank, atau bermain peran menirukan aktivitas di bank;
6. Biasakan anak untuk berbagi; dan
7. Mengajak anak menyusun daftar belanja melalui permainan. Hal ini bisa dilakukan pada saat anak berbelanja bersama orang tua sesuai kebutuhan.

Mengenalkan literasi keuangan sejak usia dini tentunya akan menjadikan anak hebat mengelola keuangan mereka sendiri hingga dewasa nanti.

Dengan harapan di saat dewasa nanti dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan keuangan untuk mewujudkan kesejahteraan keuangan di masyarakat serta menciptakan perekonomian yang kuat. (SA)

(Visited 39 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *