Semangat ini menjadi bagian integral dari visi Pemerintah Provinsi Lampung, yaitu “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”.
Sebuah visi yang menempatkan kebudayaan sebagai ruh kemajuan: menjaga yang luhur, merangkul yang baru, dan memperkuat jati diri dalam setiap aspek pembangunan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Ganjar Jationo menuturkan bahwa perlu belajar dari negara Jepang dan Korea, menurutnya kedua negara ini mampu melakukan invasi kebudayaan ke seluruh dunia.
“Jika kita bicara kebudayaan seolah-olah kita bicara masa lalu, seolah-seolah tidak bicara masa depan, di sini kita bisa belajar dari Jepang dan Korea, bagaimana kedua negara ini yang kebudayaannya jauh lebih sedikit dari Indonesia tapi mampu melakukan invasi kebudayaannya ke seluruh dunia,” ucap Ganjar.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung, Umar Wirahadikusumah mengatakan bahwa saat ini kebudayaan sudah sangat jarang sekali menjadi bahan berdiskusi terutama di provinsi Lampung.
Wirahadikisumah mengajak seluruh elemen terkait untuk menjadikan kebudayaan sebagai landasan kemajuan pembangunan daerah sehingga hasilnya bisa melihat secara konkret di daerah.
Dirinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama melestarikan kebudayaan nasional, khususnya budaya Lampung untuk bisa terus dilestarikan bahkan bisa tampil di pentas nasional maupun internasional.
Acara diskusi Kebudayaan ini menghadirkan 3 narasumber yaitu : Tokoh Budaya Lampung Anshori Djausal, Tokoh adat Lampung, Mawardi Harirama dan Ketua Dewan Kesenian Lampung, Satria Bangsawan yang dimoderatori oleh Edi Purwanto. (Rls/SA)