close
Bandar LampungLampungPemerintahan

Tutup Lampung Begawi 2025, Gubernur Mirza Tegaskan Komitmen Penguatan Regulasi dan Kebijakan Berpihak ke UMKM

×

Tutup Lampung Begawi 2025, Gubernur Mirza Tegaskan Komitmen Penguatan Regulasi dan Kebijakan Berpihak ke UMKM

Sebarkan artikel ini
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal resmi menutup kegiatan Lampung Begawi Tahun 2025 yang digelar di Lampung City Mall || Foto: Istimewa
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal resmi menutup kegiatan Lampung Begawi Tahun 2025 yang digelar di Lampung City Mall || Foto: Istimewa

5W1HIndonesia.id, Bandar Lampung – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal resmi menutup kegiatan Lampung Begawi Tahun 2025 yang digelar di Lampung City Mall, Minggu (5/10/2025).

Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan bahwa peran Lampung tidak hanya sebagai pintu gerbang Pulau Sumatra, namun juga sebagai salah satu sentra produksi komoditas strategis nasional.

Baca Juga  Gubernur Arinal Lepas Kontingen Lampung Ikuti Porwil Sumatera XI

Berbagai komoditas unggulan seperti padi, kopi robusta, singkong, lada, kakao, dan tebu tumbuh subur di Provinsi Lampung dan menjadi penopang utama perekonomian daerah.

“Pada tahun 2024, total kapasitas ekonomi Lampung atau uang yang beredar mencapai Rp 483 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 150 triliun atau hampir 30 persen berasal dari sektor pertanian,” ungkap Gubernur.

Baca Juga  Purnama Wulan Sari Mirza Berkomitmen Kembangkan UMKM Lampung

Meski memiliki potensi besar, Gubernur menyoroti masih minimnya nilai tambah dari komoditas unggulan daerah yang sebagian besar masih dijual dalam bentuk bahan mentah.

“Kopi kita hampir 90 persen masih keluar dari Lampung dalam bentuk green bean. Padahal harga kopi olahan bisa hampir dua kali lipat harganya,” terangnya.

Baca Juga  Wujudkan Iklim Usaha yang Sehat dan GCG, PLN Gandeng Kejati Lampung Kawal Proses Pengadaan

Hal serupa juga terjadi pada komoditas kakao, nanas, dan singkong yang belum diolah secara maksimal. Kondisi tersebut menyebabkan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih rendah, yakni hanya sekitar 16 persen.

Visited 8 times, 1 visit(s) today
Poster Promosi Bayar Pajak Kendaraan Bandar Lampung