5W1HIndonesia.id, Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung diwakili oleh Inspektur Provinsi Lampung, Bayana mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual bertempat di Ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (24/3/2025).
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa inflasi terjadi karena kenaikan harga barang dan jasa yang berpengaruh terhadap cost of living atau biaya hidup masyarakat.
“Karena ini masalah perut, survei telah menyampaikan bahwa isu nomor 1 yang menjadi perhatian publik di Indonesia itu adalah masalah harga bahan pangan dibandingkan dengan salary atau gaji,” katanya.
Terkait inflasi Mendagri juga menyoroti bahwa dengan inflasi -0,09%, Indonesia menempati posisi terendah no 13 dari 186 negara di dunia, pada negara G20 Indonesia menempati peringkat ke-2 dari 24 negara di G20 serta menempatkan peringkat ke 3 dari 11 negara di ASEAN.
Mendagri juga menjelaskan bahwa pada komponen volatile item, foods, makanan minuman terjadi inflasi 2,25%, namun hal tersebut masih relatif terkendali.
“Angka 2,25% itu adalah angka range, dalam range 1,5%-3,5% dan target kita adalah 2,5% ±1% artinya angka ini menyenangkan konsumen dan juga menyenangkan petani, produsen karena nilai tukar mereka menutupi biaya produksi,” terangnya.
Pada komponen harga yang diatur pemerintah mulai dari perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga berada di angka -12,08% dimana ini berarti terjadi deflasi.
- PLN Tuntaskan Desa Berlistrik 100% Kabupaten Tanggamus – April 18, 2025
- Pj Sekdaprov Lampung Ikuti Rakor Bidang Polkam – April 18, 2025
- Catat, Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Lampung Mulai 1 Mei 2025 – April 18, 2025