close
LampungLampung TimurPemerintahan

Pj Gubernur Samsudin Tinjau Penanggulangan Stunting dan Posyandu di Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur

×

Pj Gubernur Samsudin Tinjau Penanggulangan Stunting dan Posyandu di Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur

Sebarkan artikel ini
Pj. Gubernur Lampung Samsudin bersama Pj. Ketua TP-PKK Provinsi Lampung Ibu Maidawati Samsudin meninjau penanggulangan stunting dan Posyandu di Desa Tegalgondo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur || Foto: Adpim Pemprov Lampung
Pj. Gubernur Lampung Samsudin bersama Pj. Ketua TP-PKK Provinsi Lampung Ibu Maidawati Samsudin meninjau penanggulangan stunting dan Posyandu di Desa Tegalgondo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur || Foto: Adpim Pemprov Lampung

5W1HIndonesia.id, Lampung Timur – Pj. Gubernur Lampung Samsudin bersama Pj. Ketua TP-PKK Provinsi Lampung Ibu Maidawati Samsudin meninjau penanggulangan stunting dan Posyandu di Desa Tegalgondo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (15/8/2024).

Pj. Gubernur Samsudin menuturkan bahwa penanggulangan stunting dan penguatan Posyandu adalah dua isu krusial yang memerlukan perhatian dan aksi nyata dari semua pihak.

Ia berpendapat bahwa stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik tetapi juga perkembangan kognitif anak-anak.

Baca Juga  Bangun Kabupaten Pesawaran, Pj Gubernur Lampung Ajak Perkuat Kebersamaan

“Hal ini tentu saja menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi penerus bangsa, khususnya di Kabupaten Lampung Timur,” ujarnya.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil data Survey Kesehatan Indonesia Tahun 2023, bahwa angka stunting di Provinsi Lampung dari 26,26% di Tahun 2019, turun menjadi 14,9% di Tahun 2023.

Baca Juga  Gubernur Arinal Buka Kongres Bahasa Lampung I

Data ini menunjukkan bahwa Provinsi Lampung berada di peringkat keempat dengan prevalensi stunting terendah di Indonesia.

Ia menekankan bahwa penanggulangan stunting memerlukan pendekatan yang holistik dan terpadu.

“Tidak hanya sektor kesehatan yang harus berperan, tetapi juga sektor pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur,” ucapnya.

(Visited 18 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *