5W1HINDONESIA.ID, Bandar Lampung – Dinas Kesehatan Bandar Lampung melakukan pengambilan sample di dapur MBG terkait kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa SD dan SMP di wilayah Campang Raya dan Sukabumi.
Dugaan sementara mengarah ke dapur MBG sebagai sumber utama insiden tersebut.
“Kami langsung lakukan investigasi ke lapangan begitu laporan masuk. Tim kami terdiri dari tenaga kesehatan lingkungan, surveilans, dan petugas sanitasi dari Puskesmas Sukabumi dan Campang Raya,” ujar Muhtadi Temenggung Senin (8/9/2025).
Tim gabungan melakukan inspeksi sanitasi menyeluruh terhadap dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG), mulai dari penyimpanan bahan baku, proses pengolahan makanan, hingga pencucian peralatan. Hasilnya, ditemukan sejumlah pelanggaran standar kebersihan.
“Secara lisan sudah kami sampaikan ke pengelola dapur MBG bahwa ada banyak hal yang harus segera diperbaiki. Kondisinya memang belum memenuhi syarat,” tambahnya.
Tak hanya inspeksi, pengambilan sampel juga dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Lampung serta Dinkes menggunakan Sanitary Test Kit.
Salah satu temuan mencengangkan berasal dari air bersih yang digunakan dapur tersebut.
“Hasil uji mikrobiologi menunjukkan air bersih itu mengandung bakteri E. coli. Padahal, seharusnya tidak boleh ada E. coli sama sekali. Ini bakteri patogen yang bisa sebabkan diare,” jelasnya.
Selain E. Coli terdapat beberapa bakteri lainnya di sisa-sisa makanan seperti, Salmonella, Staphylococcus, dan Bacillus cereus.
Untuk hasil sampel lainnya, Dinkes masih menunggu laporan resmi dari BPOM.
Sementara itu, rekomendasi tertulis kepada pengelola dapur MBG belum dikeluarkan, namun akan segera diberikan setelah data lengkap diterima.
“Secara lisan sudah kami tegaskan, ini harus segera diperbaiki. Kami akan evaluasi ulang setelah perbaikan dilakukan,” tutupnya.











