5W1HIndonesia.id, Yogyakarta – Pemerintah menargetkan untuk mengurangi emisi karbon 31,89% pada tahun 2030 dan net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat dari target awal.
Terkait hal itu, percepatan penggunaan kendaraan listrik menjadi salah satu langkah strategis dalam mencapai target tersebut.
Penerapan SNI diharapkan bisa memberikan keyakinan lebih kepada masyarakat dan menjadikan persepsi positif atas kendaraan listrik.
Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad mengatakan, salah satu konsen BSN dalam program strategisnya tahun 2023 adalah mengembangkan SNI yang mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang aman dan nyaman.
“Selain kendaraan listrik, BSN juga memberikan dukungan terhadap NZE melalui pengembangan SNI di bidang Renewable Energy,” ujar Kukuh usai pembukaan Electric Vehicle Standar Expo (EVSE) di Jogja Expo Center, Rabu (12/7/2023).
Pengembangan SNI untuk kendaraan listrik diharapkan juga dapat menepis anggapan sebagian masyarakat bahwa kendaraan listrik tidak aman dan berisiko.
“Sebagai produk transportasi, anggapan ini wajar. Karena sebagaimana produk lain, penggunaan listrik pada kendaraan, juga berisiko. Produk-produk seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU yang menggunakan arus listrik, juga perlu dijamin keamanan dan keselamatannya,” terang Kukuh.
Penerapan SNI pada sistem elektrifikasi dan berbagai komponen kendaraan listrik seperti ban, velg, kaca mobil diharapkan dapat meyakinkan masyarakat bahwa kendaraan listrik aman dan nyaman.
- Pimpin Rapim Pemprov Lampung, Pj Gubernur Samsudin Ajak Seluruh OPD Perkuat Kolaborasi dengan Kementerian Kabinet Merah Putih – Desember 6, 2024
- Pemprov Lampung Percepat Pembangunan Kawasan Kotabaru – Desember 6, 2024
- Pj Sekdaprov Fredy Buka Workshop Penguatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemprov Lampung Tahun 2024 – Desember 6, 2024