Pihaknya nanti tetap akan melakukan uji sampling itu bekerja sama dengan BBPOM namun masih menunggu reagen (zat kimia) tersedia karena saat ini kosong.
Menurutnya, proses pengadaan zat kimia tersebut belum selesai akibat terhambat Covid-19.
“Jadi kita sifatnya antisipasi karena yang kita takutkan kalau ada produk yang lolos makanya perlu dilakukan uji sampling,” ujarnya.
Lanjut Kadek mengatakan pihaknya sejauh ini yang dilakukan adalah memberikan himbauan kepada penjual untuk menyertakan tata cara pengolahan.
“Supaya produk ini tidak dimakan dalam keadaan segar, dan produk ini kalau setelah melalui pemanasan dan pencucian yang baik mudah-mudahan aman dan layak konsumsi,” tuturnya.
Terkait apakah akan dilakukan penarikan produk, ia menegaskan tidak dilakukan karena dari pusat sendiri itu yang terkontaminasi ditemukan pada bulan Mei sehingga semua produk yang masuk sebelum Mei itu sudah dimusnahkan di sana.
Artinya, produk yang beredar kemarin terhalang lockdown kemungkinan adalah sebelum dikarantina itu.
“Kenapa bisa ditemukan? Karena pemerintah pusat itu melakukan jaga-jaga terhadap kasus serupa yang sudah terjadi di Amerika maupun Australia. Kita semua bersiaga jangan sampai itu masuk ke Indonesia,” pungkasnya. (SA)
- Lokasi Pasar Murah Bandar Lampung Tahap 2 Tahun 2024 – Maret 27, 2024
- Commander Zilong Hadir di Magic Chess, Bisa Bawa 6 Skill Pasif !! – Maret 25, 2024
- Pemkot Bandar Lampung Usulkan 300 Formasi PPPK Tahun 2024 – Maret 24, 2024